Rabu, 17 September 2014

saran untuk pemula semeblum membeli kamera DSLR



1.
kenali kamera
Seorang fotografer harus mengenal alat atau kamera yang digunakannya. Diafragma dan ‘speed’ atau kecepatan adalah dua hal utama yang harus diketahui seorang fotografer. Untuk para pemakai kamera digital, pengenalan program yang terdapat dalam kamera juga tak kalah penting, setelah dapat memahami diafragma dan speed.


2
latihan memotret
Dengan tekun memotret, seorang fotografer bisa menjadi sukses. Banyaknya jam terbang pada seorang fotografer juga dapat melatih kepekaannya terhadap daya rasa dan cipta. Kurangnya ‘trial and error’ dapat menghentikan kreatifitas seorang fotografer.

3
rajin-rajinlah menonton film bermutu
Film adalah kumpulan ‘frame’ yang sudah tersusun dan terbentuk dengan rapi. Baik pencahayaan, sudut pandang, komposisi, ‘focusing’, ‘background’, ‘foreground’ semuanya sudah jadi dan tersusun dengan baik. Dengan menonton film kita juga dapat mempelajari seluruh aspek-aspek fotografi tersebut.


4
banyak membaca buku tentang fotografi
Praktik memotret adalah hal yang penting dalam fotografi. Akan tetapi, teknik memoto akan lebih baik lagi, bila kita mau mempelajari teorinya. Hal ini juga sangat berguna untuk menyegarkan kembali ingatan dan kemampuan kita dalam memotret.


5
berbagi pengalaman dengan sesama fotografer. Selain menambah ‘link’ dalam pergaulan, berbagi pengalaman sesama fotografer juga dapat menjadi pelajaran untuk mereka. Setiap fotografer memiliki pandangan dan pengalaman yang berbeda, dan ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran.

Tips membeli kamera DSLR dan saran untuk pemula

1. Kebutuhan dan Budget
Membeli kamera DSLR sesuai dengan kebutuhan adalah hal yang bijak. Jangan memaksakan diri mebeli yang canggih fiturnya padahal kita tidak membutuhkan fitur tersebut untuk keseharian. Untuk pemula disarankan untuk mencari dengan budget tidak terlalu mahal. Agar kelak jika sudah mahir baru mencari yang lebih handal.


2. Sensor
Perhatikan Ukuran sensor yang digunakan untuk menangkap gambar. Walaupun banyak sekali variasi ukuran, umumnya terbagi dalam 3 kategori, yaitu FullFrame, APS-C dan Four-Thirds.
Kamera DSLR full frame adalah semua kamera DSLR yang menggunakan ukuran sensor yang sama dengan ukuran film analog. Jadi apa yang dilihat di viewfinder, itulah hasil fotonya. Tanpa ada yang dikurangi atau istilah fotografinya di "crop".
Kamera sensor APS-C memiliki ukuran sensor lebih kecil. Konswekuensinya ada bagian foto yang hilang atau di crop. Keuntungannya harga menjadi lebih murah dan body lebih ringan.
Yang ke tiga kamera sensor Four-Thirds. Jenis ini yang sedang menjadi trend saat ini. Dengan ukuran sensor lebih kecil dari APS-C, bodynya menjadi lebih kecil pula dan tentu lebih ringan dan mudah dibawa kemana-mana tanpa banyak mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan.


Contoh kamera full frame: Canon 5D mark III, Nikon D600, Nikon D700, Nikon D800, Nikon D4, Sony A99.
Contoh kamera crop sensor APS-C : Canon 600D/650D/60D(camera ane Gan)/7D, Nikon D3000/D3200/D90/D7000, Sony A390, Sony SLT A37/A57.
Contoh kamera Four-Thirds : Canon EOS-M, Fuji XE-1, Nikon J1/V1, Olympus EPL/EPM/EP, Panasonic GF, Sony NEX.


3. Fitur
Resolusi Megapixel
Apabila berencana ingin mencetak foto dalam ukuran besar, sebaiknya membeli kamera dengan resolusi besar sehingga hasil cetakan foto juga bisa maksimal sesuai yang diinginkan.
Sebagai gambaran kamera dengan 4 MP bisa menghasilkan cetakan yang bagus ukuran 10R (seperti ukuran sampul majalah).
Nah kalau hanya sekedar ingin foto-foto dan share ke dunia maya, Megapixel besar tidak terlalu dibutuhkan.


4. ISO
Fitur lainnya pada kamera DSLR yang mungkin perlu diperhatikan adalah pengaturan ISO untuk memotret di tempat gelap. ISO ini berkaitan dengan tingkat sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Semakin besar nilai pada settingan di kamera maka semakin sensitif dan besar cahaya yang didapatkan.


5. Speed/Kecepatan 
Kamera DSLR pemula memiliki kecepatan yang lebih baik daripada kamera saku mahal. Kecepatan diperlukan apabila sering memotret objek bergerak misalnya mobil yang sedang melaju atau menonton konser musik.


6. Image Stabilization/Anti Getar
Hal lain yg perlu diperhatikan memilih kamera DSLR adalah antishake systems. Karena gambar yang diambil pada pencahayaan kurang ataupun diambil dari jarak jauh akan rawan menjadi buram (blur) karena gerakan tangan atau kamera yang tidak disengaja. Image Stabilization ini dirancang untuk menghindari hal ini.

PERSIAPAN MEREKAM VIDEO DENGAN KAMERA DSLR

MEMORY CARD DAN BATERAI. 

Kini, hampir seluruh kamera digital dan smartphone dapat memutar film dengan resolusi HD. Hal ini merupakan tantangan besar bagi memory card karena film membutuhkan banyak memori dan tingkat kecepatan pemindahan data yang tinggi. Misalkan saja, sebuah film berdurasi 12 menit dengan resolusi 1920x1080 pixel membutuhkan memori 4 GB. Memory card yang cocok untuk film biasanya bertanda "HD Video" atau "class 10". apabila memory card terlalu lambat, gambar tidak akan terekam dengan baik. Dalam pembuatan film, baterai akan cepat habis, oleh karenanya sediakan baterai cadangan.


BERBAGAI PILIHAN LENSA. 

Bukan hanya fotografer saja yang harus memiliki perlengkapan lensa, seorang pembuat film yang menggunakan DSLR pun wajib memilikinya. Lensa dengan jarak fokus tertentu dan memiliki aperture yang besar dapat menghasilkan efek film yang menakjubkan. Tidak perlu menggunakan lensa yang mewah. Anda pun juga dapat bermain lensa pada berbagai smartphone yang memiliki komposisi yang berbeda-beda, walau lensa pada smartphone tidak sebagus lensa kamera DSLR.


MIKROFON EKSTERNAL. 

Kelemahan dari DSLR terletak pada mikrofon. Karena sebagian besar kamera DSLR hanya merekam dengan kualitas mono, suara-suara dari autofocus dan zoom juga ikut terekam. Untuk mencegahnya, tersedia sebuah mikrofon eksternal yang mendukung kamera DSLR. Pada berbagai smartphone, mikrofon biasanya dapat disam\bungkan melalui colokan headphone. Mikrofon sering kali memiliki port dan jack yang berbeda. Anda dapat menggunakan adaptor yang berfungsi mengubah konfigurasinya.


MENYESUAIKAN SITUASI CAHAYA. 
 
Cahaya merupakan salah satu elemen desain terpenting dalam perekaman film karena cahaya mempengaruhi suasana dan menentukan ketajaman gambar. Sebelum  pengambilan gambar, lakukanlah pengaturan white balance. Pastikan juga, Anda tidak mencampur cahaya matahari dengan cahaya buatan karena dapat menyebabkan perubahan warna. Selain itu, jangan mereka video dalam posisi yang berlawanan dengan cahaya karena objek yang terekam akan terlihat menjadi hitam atau gelap.